Welcome to Rinna Fridiana's Notes

Friday, May 24, 2013

SIAAP GRAAKK


Malam belum gelap benar..
Suara TV msh terdengar pada kartun network yg siaran 24jam
Grook grook, bapa tertidur dg nyaman di pangkuan ibu yg autis dengan BB

'Ibu, mungkinkah aku jadi pemimpin?'

Tangan ibu terhenti kaku. Diam. Hening.
Mata bening disisi ibu memandang, menunggu jawaban.
BB jadi tak penting jika belahan jiwa bertanya penting

'Kamu pemimpin,Nak'
Pelan digeser kepala bapa, ibu beringsut kesamping menarik wajah mungil ke wajahnya.
Mmuuach, kecup kening bertaut sempurna

Mungkinkah ibu? Nyatanya aku gagal hari ini. Pemimpin hanya milik mereka yg tinggi..
Pemimpin hanya milik mereka yg bersuara keras..
Pemimpin hanya milik mereka yg bisa menyikut..
pemimpin hanya milik mereka yg tak malu meminta..
Pemimpin hanya sempurna pada mereka yg merasa dirinya paling sempurna..
Mungkinkah ibu?

Ada apa dg hari ini Nak?

'Hari ini ingin berdiri di depan, gagal..
Padahal teriak 'siaaaap graaaak' itu mudah sekali..'
Pak Guru bilang pemimpinnya harus tinggi..

Wajah kecewa adik memukul hati ibu
Pelukan hangat rasanya tak cukup jelaskan bagaimana hati bicara

Kamu pemimpin Nak. Lebih dari yg kamu tahu..
Pemimpin itu tidak selalu berdiri di depan
Pemimpin itu bukan soal 'siaaaap graaak'
Pemimpin itu kamu, ibu, bapak, kakak, adik, teman2 mainmu, gurumu..

Wajah bening merapat pada ibu
Keras genggaman ibu pada jemari

Apakah kamu pernah membantu temanmu agar sebaik dirimu? Pernah
Apakah kamu pernah memaafkan kesalahan adikmu? Pernah
Apakah kamu pernah merapikan ruang-ruang yang ada di rumah kita? Pernah
Apakah kamu memiliki teman yg senang brmain dan belajar dgmu? Punya

Kamu pemimpin Nak.. Kamu sudah sukses memimpin dirimu sendiri

Binar wajah mungil mampu menerangi langit kelam
Ngorok yg timbul tenggelam menandakan mimpi yg smakin dalam
Aku pemimpin, seperti juga kau
Kau pemimpin seperti juga dia
Besok pagi.. Siaaap Graaakk..
Kita semua adalah pemimpin


Tuesday, December 6, 2011

Mengumpat karena hal-hal yang mengganggu, marah karena keadaan tidak sesuai keinginan, kecewa karena sapaan tak bersambut. Sungguh banyak hal yang kita keluhkan tanpa kita mengetahui latar belakang penyebab kejadian. Tak bisakah kita bersabar dan mencari tahu dulu sebelum mengumpat, marah, kecewa. Sesungguhnya kita sedang merugikan diri sendiri bila itu terjadi.

Bijak Berkata, Bijak Bersikap

Aku teringat lagi hari itu, puluhan tahun yang lalu..berangkat sekolah dengan seragam merah-putih yang separuhnya ternoda karena minyak…sudah dicoba digosok dengan air, selain tak hilang malah membentuk garis-garis kusut yang menyurutkan usahaku untuk menghapusnya. Akhirnya memakainya saja dan pasrah dengan keadaan yang ada. Meski rasa malu tak mampu disembunyikan namun bujukan papi untuk tetap ke sekolah dengan kondisi itu membuatku melangkah dengan lemas menuju sekolah..

Masih teringat saat itu aku berharap angin mengeringkan dan mampu menghilangkan noda yang ada. Namun kering tetap memelihara bekas minyak dengan jelas bahkan jaket tak mampu menutupinya. Hari itu dipenuhi kesedihan, sambil melangkah menuju sekolah airmata terus turun dan lengan tak berhenti menyeka basahnya pipi. Betapa seringnya dunia terasa tak adil bagi kita…

Friday, December 2, 2011

Ego butuh dikendalikan karena seringkali ego mengambil alih kemudi dan mengendalikan diri kita untuk terus berkeras, menutup mata hati kita untuk bisa menghormati pendapat orang lain. Kekerasan hati kitalah yang kemudian menciptakan sikap tidak peduli, sulit tersenyum, tak mau memandang, meremehkan, menghina, mencela dan pada akhirnya kita akan merasa sunyi karna tak lagi bisa merasakan kedamaian... Ayo mulai mengendalikan dan melembutkan hati..

Dia Penyanyi ?

biasa, kalo lagi tugas luar kota biasanya agak susah 'ngenet' selain krn susah jaringan, lebih seringnya karna mang waktunya gak ada n cape..hehe.. gayanya kaya yg sibuk banget.

nah, begitu sampe rumah sore ini, dah gak ku ku pengen ngenet tapi nyabar-nyabarin nahan diri. bongkar tas n keluarin baju kotor dulu, bukain oleh-oleh, nyapa emak, dengerin cerita mami tentang kejadian di rumah selama aku gak ada, mangku ryan, nyiumin elva, nengokin hamster yg baru melahirkan (duh, nambah mulu anaknya)..opal mana?? aah.. masih les..
dah beres semua, selepas magrib mulai deh kicauan rutinku :
"teh, matiin tv.. mas, laptopnya ditutup, de ambil buku.. blajar..blajar..blajar smuaa.."
ya dan mulailah semua bergerak.. ambil posisi dan pada buka buku pelajaran masing-masing.
hhmm.. sambil nemenin, bisa neh buka laptop.. ngenet.. (hihihi, ngelaba.. sambil menyelam minum air, moga2 ga tersedak).

Thursday, December 1, 2011

Untuk setiap emosi yang tertumpah tanpa kendali, hanya istighfar penyeimbangnya.. Coba saja diam sejenak dan ucapkan tiga kali dalam hati sambil menarik napas pelan dan tersenyum... Ketenangan dirimu hanya ada dihatimu, bukan di bibir manismu ~(^_^)~

Cinta juga Bisa Tanpa Kata

aku menyebutnya wanita tangguh, karena selain sabar pada keadaannya dia juga tetap kuat melangkah lengkap dengan senyum dibibirnya. Dia tak pernah menyadari bahwa kehidupannya telah menginspirasiku untuk bertekad menjadi wanita yang jauh lebih tangguh lagi... (makasih ya say)

Wanita ini bukan lulusan perguruan tinggi ternama, bahkan dia belum pernah menginjak bangku SMA. tapi kecerdasannya dalam menyikapi hidup ku pikir melebihi temanku yang lulusan S3. Wew, emang ada hubungannya ya antara bangku sekolah dengan sikap ? gtau juga seh.. hihihi.. cuma saja saya membayangkan mungkin kalo dia berkesempatan sekolah hingga SMA kemudian sempat juga kuliah (mengembangkan pola pikir lebih jauh lagi) tentu dia bakal jadi wanita sukses dalam masyarakat juga dalam karirnya. Percaya deh, dia luar biasa. sungguh.